Kerja Bahagia Pensiun Mulia
- Price in reward points: 1000
- Penerbit: Mitra Wacana Media
- Kode Produk: MWM000530
- Penulis: Dr. Hermi, M.Si., Ak.
- ISBN: 978-602-318-144-5
- Edisi: 1
- Tahun Terbit: 2016
- Jml Halaman: 125
- Berat: 310.00g
- Bahasa: indonesi
- Dimensi: 14.50cm x21.00cm
- Ketersediaan: 100
KERJA BAHAGIA PENSIUN MULIA. Motivasi menulis buku untuk menyampaikan apa yang dipikirkan, dirasakan selama bekerja agar selalu bahagia dan menyampa..
KERJA BAHAGIA PENSIUN MULIA. Motivasi menulis buku untuk
menyampaikan apa yang dipikirkan, dirasakan selama bekerja agar selalu bahagia
dan menyampaikan berbagai informasi, motivasi, tips dan trik setelah bekerja
(pensiun) sehingga selalu terinspirasi agar dapat berdaya dan berkarya untuk
meninggalkan suatu Legacy kepada orang lain. Mindset telah bergeser dari fokus kepada
diri sendiri (bekerja demi gaji dan karier) menjadi mengabdikan diri kepada
Tuhan dengan cara melayani sesama untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Ketika pensiun tiba, orang yang bekerja berorientasi job dan karir akan
berhenti dengan sendirinya, namun berbeda orang yang bekerja sebagai calling
akan terus bekerja dan berkarya sepanjang hayat dikandung badan. Sedangkan menurut Sinamo ada tiga motivasi
orang bekerja yaitu: the will to pleasure (kenikmatan) yang banyak
dilakukan oleh pebisnis dan konglomerat. the will to power (kekuasaan), the
will to meaning (keberartian). Dalam motif kekuasaan, orang ingin mempunyai
kekuatan, pengaruh, posisi dan jabatan dalam masyarakat, negara misalnya
politisi dan birokrat. Sedang dalam motif keberartian, orang ingin memperoleh
kehidupan lebih berguna, bermakna, mulia, bermartabat dan terhormat. Karena
pentingnya kerja tersebut maka ada ungkapan yaitu laboro ergo sum artinya
aku berkerja maka aku ada (i work therefor i am). Penderita post power syndrome
selalu hidup dalam bayang-bayang kebesaran masa lalu yang bisa berupa
karir, kekuasaan, kecantikan, ketampanan, kecerdasan, kehebatan, kejayaan,
kesuksesan, kehormatan, kemudahan, fasilitas, popularitas dan kekayaan
dimiliki. Penderita tidak bisa menghadapi, menikmati, menjalani realita, fakta,
kenyataan yang terjadi pada saat ini. Kesuksesan, kehormatan, kekayaan,
jabatan, kekuasaan tidaklah abadi selamanya dan akan tiada, hilang berlalunya
waktu. Oleh karena itu ketika memasuki masa pensiun kelak, Anda harus berbesar
hati dan percaya diri, berani melenggang masuk ke gelanggang arena pensiunan
dengan semboyan: Sewaktu muda berkarya, setengah tua berdaya dan setelah
pensiun berjaya. Idealnya setiap orang, pegawai, karyawan, pejabat dan penguasa
harus memikirkan pensiun sejak sedini mungkin pada saat masih aktif bekerja.
Setelah itu perlu meninggalkan legacy pada generasi penerus seperti
dicontohkan oleh Bill Gate dengan Microsoft dan Gate & Melinda Foundation,
Muhammad Yunus dengan Greemen Bank dan Soekarno berupa Kemerdekaan Indonesia.
Kurir | ETD | Berat | Biaya Kirim |