Kesehatan Jiwa Pendekatan Holistik Dalam Asuhan Keperawatan

Orang yang sehat jiwanya adalah mereka yang dapat saling menghargai, dan dapat menerima diri apa adanya, dan dapat membuat orang lain dan lingkungannya menjadi lebih baik. Tidak ada iri dengki, tidak bahagia ketika teman menderita, justru dia selalu ingin membuat orang disekitarnya menjadi lebih bahagia.

Upaya kesehatan jiwa adalah setiap  kegiatan untuk mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga, dan masyarakat dengan pendekatan promotive, preventif, kuratif, dan rehabilitative yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dana tau Masyarakat. Faktanya, hasil Riskesdas 2018 menunjukan angka gangguan jiwa Skizofrenia/ Psikosis di Indonesia sebesar 7 % artunya setiap 1000 orang penduduk Indonesia 7 orang mengalami gangguan jiwa berat, jauh berbeda dengan hasil Riskesdas 2013 sebesar 1.7%. ada banyak penyebab terjadinya gangguan jiwa, dan ternyata masalah gangguan jiwa bukan hanya masalah pasien, tetapi juga masalah keluarga, kelompok, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya kesehatan jiwa. Masalah gangguan jiwa bukan hanya masalah fisik, tetapi juga masalah mental, emosional, spiritual, kognitif, afektif, dan psikomotor yang berdampak pada sistem social. Upaya pengobatan tidak cukup hanya menggunakan psikofarmaka, tetapi diperlukan dukungan keluarga, masyarakat, fasilitas kognitif, emosional, spiritual, perilaku pengelolaan lingkungan agar pasien dapat hidup produktif kembali dimasyarakat, minimal untuk memenuhi kebutuhan fungsi sosialnya sendiri. Terkait berbagai hal tersebut, diperlukan pendekatan holistic dalam merawat pasien gangguan jiwa.